Bangkit Bareng

Menghadapi Trauma pada Anak dari Keluarga Broken Home: Pandangan dari Penelitian

Dipublikasikan pada 24 April 2025 | Kategori: Kesehatan Mental Anak
Ilustrasi Anak Broken Home

Anak-anak yang berasal dari keluarga broken home sering kali menghadapi tantangan emosional dan psikologis yang tidak mudah. Penelitian menunjukkan bahwa perpisahan orang tua dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental anak, termasuk perasaan cemas, depresi, dan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat (Smith, 2018).

Salah satu studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan konflik tinggi, termasuk perceraian, lebih mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka dan menghadapi stres (Johnson, 2020). Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan emosional yang mereka alami akibat lingkungan rumah yang tidak mendukung. Banyak anak merasa terisolasi, takut akan masa depan, dan merasa kehilangan rasa aman yang seharusnya mereka dapatkan di rumah.

Namun, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, anak-anak tersebut masih memiliki kesempatan untuk berkembang dengan baik jika diberikan dukungan yang tepat. Dukungan sosial yang kuat—baik dari keluarga, teman, atau masyarakat—dapat membantu mereka memulihkan diri dan membangun ketahanan. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang memiliki akses ke dukungan sosial yang baik, seperti perhatian dari guru, konselor, atau anggota keluarga lainnya, lebih mampu mengatasi rasa cemas dan depresi yang mereka alami (Smith, 2018).

Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat dan sekolah untuk menyediakan sumber daya yang membantu anak-anak broken home agar mereka merasa didengar dan dipahami. Program-program yang fokus pada dukungan emosional dan terapi bagi anak-anak tersebut terbukti efektif dalam mengurangi trauma dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Oleh karena itu, intervensi dini sangat penting untuk memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk berkembang secara emosional dan sosial.

Dari penelitian ini, kita bisa belajar bahwa meskipun keluarga broken home menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak, dengan dukungan yang tepat, mereka dapat bertumbuh dengan lebih baik dan menghadapi kehidupan dengan keyakinan yang lebih kuat.

Referensi:

Kembali ke Beranda